Woiden.com – Menjalankan bisnis online artinya kita perlu memikirkan platform yang akan digunakan untuk berjualan. Saat ini, sudah banyak platform-platform yang bisa digunakan untuk menjalankan bisnis secara online. 2 di antaranya dan yang cukup populer adalah marketplace dan website.
Lalu, manakah yang lebih efektif meningkatkan hasil penjualan? Mari kita simak bersama-sama masing-masing kelebihan dan kekurangan 2 platform tersebut.
Marketplace
Kelebihan
1. Lebih Mudah untuk Memulai
Menggunakan marketplace sebagai tempat berjualan menjadi pilihan yang tepat sebab di sana kita akan ditawarkan banyak kemudahan. Kita sebagai penyedia produk hanya perlu mendaftarkan bisnis kita lalu kemudian berjualan. Untuk mendaftarkan bisnis yang kita punya, kita juga hanya perlu mengisi identitas yang sama sekali tidak sulit. Dalam beberapa menit, bisnis kita sudah siap dijalankan
2. Modal Minimal
Membuka bisnis kita di marketplace membuat kita tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Kita bisa tidak membayar sama sekali jika kita hanya menjadi penjual regular. Sedang jika kita ingin meng-upgrade toko kita maka kita akan membayar profit sebesar 1% untuk setiap produk yang kita jual.
3. Memiliki Pasar yang sudah Terbentuk
Marketplace sebagai pihak ketiga sudah cukup mendapat kepercayaan dari para konsumen yang sering berbelanja secara online. Karenanya, kita tidak perlu terlalu banyak memikirkan strategi untuk membuat toko kita dikenal. Para konsumen biasanya akan lebih mengingat marketplace yang mereka percaya. Oleh karena itu, penting bagi kita para pebisnis online untuk memilih marketplace yang terpercaya dan kredibel.
4. Menyediakan banyak Program dan Fitur Menarik
Untuk menarik minat para konsumen, marketplace biasanya memberikan penawaran-penawaran menarik. Sering kita temui bahwa mereka memiliki program berkala seperti promo gratis ongkir, diskon produk, dan lain sebagainya. Selain itu, marketplace juga menyediakan fitur-fitur yang bisa membantu meningkatkan penjualan kita.
Kekurangan
1. Tingkat Persaingan Tinggi
Meletakkan toko online kita di marketplace artinya kita sudah siap menghadapi pesaing yang jumlahnya banyak. Akan ada banyak toko online lain yang menjual produk serupa dengan milik kita. Jika tidak memiliki strategi bersaing yang baik, akan sulit untuk membuat produk kita menonjol. Terlebih gambar produk yang ditampilkan seringkali sama antara toko online satu dan lainnya. Jika kita tidak pandai memasang gambar yang menarik ataupun memasang harga yang bisa bersaing, siap-siap saja untuk tidak dilirik calon konsumen.
2. Sulit untuk Melakukan Personal Branding
Konsumen yang melakukan transaksi di marketplace biasanya jarang mengingat toko online apa yang tengah dikunjungi, sebab hanya ada nama marketplace yang tertanam di kepala. Hal ini tentu kurang baik dampaknya untuk bisnis yang kita jalankan. Di marketplace, kita sebagai pelaku bisnis akan kelihatan mem-branding usaha kita sebab lapak untuk mendeskripsikan bisnis kita sangatlah terbatas. Konsumen lebih fokus pada produk yang mereka beli daripada toko apa yang mereka kunjungi.
3. Pasar yang Terbatas
Menitipkan usaha pada marketplace menjadikan kita sulit untuk mendapatkan akses yang lengkap terhadap pola belanja konsumen. Akibatnya, kita akan kesulitan dalam menganalisis karakteristik pembeli secara detail. Padahal, memiliki data-data konsumen lalu menganalisisnya merupakan langkah baik yang bisa digunakan untuk mengembangkan produk serta bisnis yang kita miliki.
Website
Kelebihan
1. Bisa Mengontrol dengan Penuh
Salah satu kelebihan berjualan online di website sendiri adalah kita bisa mempunyai kendali atas toko tersebut secara penuh. Dengan memiliki website toko online, kita bisa mengelola platform tersebut mulai dari desain, navigasi, tampilan katalog, artikel terkini, hingga pengalaman berbelanja konsumen. Kita juga bisa meng-update secara berkala website yang kita punya. Kita juga bisa dengan leluasa menampilkan kampanye atau promosi untuk menarik perhatian konsumen. Memiliki website toko online pribadi, kita lebih bisa menjalin interaksi dengan lebih intens kepada konsumen.
2. Lebih Mudah dalam Melakukan Personal Branding
Di website toko online, kita bebas melakukan personal branding untuk produk-produk yang kita miliki. Kita bisa menyesuaikan tampilan website sesuatu yang ingin kita tampilkan pada konsumen, seperti warna, tulisan, gambar, dan sebagainya.
Dengan memiliki branding yang kuat, target konsumen akan lebih mudah mengingat bisnis yang kita jalankan. Apalagi saat ini sudah tersedia banyak jasa pembuatan website toko online yang menawarkan desain fleksibel dengan template dasar yang bisa dipersonalisasi serta diintegrasikan dengan channel-channel lainnya.
3. Bisa Mendapatkan Informasi Konsumen
Berbeda dengan di marketplace di mana kita tidak bisa mendapatkan data mengenai perilaku dan kebiasaan berbelanja konsumen, di website toko online justru sebaliknya. Kita bisa mengakses dan mendapatkan informasi perihal data-data tersebut. Lalu dari data-data itu, kita bisa melihat strategi apa yang harus digunakan untuk menaikkan penjual. Atau kita juga bisa menganalisis produk-produk mana yang sebenarnya kurang layak dijual.
4. Tidak Bergantung Pada Pihak Ketiga
Hanya menggantungkan bisnis kita pada pihak ketiga, membuat resiko kerugian menjadi lebih besar. Sebab jika marketplace yang kita gunakan mengalami gangguan atau bahkan menutup usahanya, maka usaha kita akan terkena dampaknya. Oleh karena itu, mempunyai website toko online sendiri mampu mengurangi resiko-resiko seperti itu. Terlebih jika website kita berhasil membangun brand dan menciptakan engagement yang kuat, maka bisnis yang kita jalankan bisa bertahan untuk jangka panjang.
Kekurangan
1. Membutuhkan Biaya yang Lebih Banyak
Untuk bisa mempunya website toko online sendiri, tentu kita perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membuatnya. Kita perlu mengunjungi jasa penyedia layanan pembuatan hosting dan domain juga untuk membuat website. Selain itu, membuat desain untuk sebuah website juga perlu mengeluarkan biaya. Kita pun perlu melakukan pembaharuan secara berkala terhadap website kita untuk mengembangkan bisnis yang kita punya.
2. Memerlukan Kemampuan Mengelola
Memiliki website sendiri artinya kita perlu mengelolanya dengan baik. Segala yang ada di dalamnya sepenuhnya ada di bawah kendali kita. Kita harus memperhatikan terkait server, sistem pembayaran, kecepatan, dan hal-hal teknis lainnya. Kita harus memastikan bahwa setiap halaman pada website bisa diakses oleh konsumen. Untuk bisa mengelola dengan baik, kita perlu melakukan pengecekan terhadap website kita secara berkala, sehingga jika saja terjadi kerusakan atau kesalahan kita bisa memperbaiki sesegera mungkin.
3. Memerlukan Strategi untuk Menjangkau Konsumen
Tidak seperti marketplace yang sudah cukup dikenal, berjualan di website toko online artinya kita harus memikirkan strategi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Kita tidak bisa hanya membuat lantas mendiamkannya. Jika begitu, website yang sudah susah payah kita buat akan sulit ditemukan oleh calon konsumen. Kita harus berusaha untuk meningkatkan traffic, ranking, dan penjualan dengan menyusun strategi dan mengalokasikan anggaran, misalnya menerapkan strategi SEO dan membuat konten. Saat website kita sudah memiliki traffic yang cukup tinggi, kita bisa menambah fasilitas lain untuk terus mengembangkan bisnis.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan menjalankan bisnis online di marketplace dan website. Tentu di antara keduanya tidak ada yang sempurna. Karenanya, mau berjualan online di marketplace maupun website tidak ada salahnya. Atau teman-teman justru tertarik untuk melakukan keduanya supaya hasil lebih maksimal? Tentu boleh saja.
Jika teman-teman masih bingung di mana akan membuat website untuk toko online-nya, kami Jetorbit.com siap membantu teman-teman. Jetorbit.com menyediakan berbagai hosting, wordpress hosting, domain dan managed vps yang bisa menyesuaikan kebutuhan bisnis teman-teman. Silakan kunjungi kami untuk mendapatkan informasi dan penawaran-penawaran menarik!